Penguatan Kompetensi Manajerial Kepala RA, Kakankemenag: Guru RA Adalah Pondasi

Parongpong (HUMAS Kab. Bandung Barat)

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bandung Barat, Tedi Ahmad Junaedi, menekankan bahwa guru Raudhatul Atfal memiliki peranan penting dalam menanamkan pondasi keagamaan bagi calon penerus bangsa. Hal ini diungkapkan dalam Penguatan Kompetensi Manajerial Kepala RA dalam Meningkatkan Mutu Pengelolaan Pendidikan bagi Kepala RA Kecamatan Ngamprah dan Parongpong di Rumah Stoberi Parongpong, pada Selasa (23/4).

“Yang menjadikan anak soleh itu adalah guru atau kepala RA. Suai hadist rasul, Karakter bangsa kedepan apakah menjadi bagaimana itu ketika pendidikan usia 5 tahun kebawah. Maka bisa jadi, anak kita jadi anak soleh dan soleha, lalu bertakwa itu yang terdepan masuk surga adalah kepala RA,” ujar Tedi.

Tedi mengungkapkan bahwa saat ini ada kekhawatiran terhadap generasi sekarang dengan adanya perilaku menyimpang.

“Ada asa yang kuat, kenapa anak kita sekarang menjadi generasi yang jauh dari agama. Kenapa sebagian generasi anak muda ini jauh dari regulasi yang dibentuk. Itu karena didikan yang jauh dari agama. Ibu-ibu sekalin sebagai kepala RA harus berpikir bagaimana mencetak kadernya di masa depan,” ujar Tedi.

Dalam mendidik siswa-siswi RA, Tedi mengatakan bahwa target yang harus dicapai adalah membentuk siswa siswi yang soleh, solehah, dan bertakwa.

“Target mendidik tidak harus menjadi genius, tapi membentuk pondasi yang kuat supaya kokoh saat dewasanya,” ujar Tedi. 

Dalam kesempatan ini, Tedi juga menjelaskan tentang kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala RA, yakni kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahawan, supervisi dan sosial.

“Kemampuan manajerial itu sangat penting. Kepala RA tidak hanya berpikir bagaimana suksesnya anak belajar, tapi juga aspek manajerialnya. Saya yakin ibu-ibu sudah berpikir dan berdiskusi dengan yayasan untuk pengembangan RA kedepannya.” Ujar Tedi.

Kontributor: Ani