Optilmasilisasi Literasi Zakat dan Wakaf, Kasi Bimas: Tingkatkan Sosialisasi Kepada Masyarakat

Padalarang (Humas Kab. Bandung Barat) 

Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam (BIMAS) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bandung Barat, Didin Saepudin menghadiri dalam kegiatan Literasi Zakat dan Wakaf Pada Jum’at (5/7/24) di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bandung Barat. Dalam pemaparannya Didin mengingatkan kepada para Penyuluh Agama Islam untuk lebih meningkatkan Sosialisasi termasuk dalam pemberian ceramah pada Masyarakat mengenai OptimalisasI Literasi Zakat dan Wakaf. 

Menurutnya, ada beberapa alasan yang sangat penting dalam Literasi Zakat dan Wakaf. Ia menjelaskan bahwa munculnya kesadaran yang mendasar, tentang pentingnya kemajuan dan masa depan bangsa Indonesia. Ia mengatakan apabila dilihat secara historis dan sosiologis, tingkat literasi yang tinggi adalah faktor yang paling mendukung sebuah bangsa dengan masyarakatnya menjadi unggul dan maju, begitu pula halnya dengan Zakat dan Wakaf.

“Kemajuan, keberhasilan Zakat dan Wakaf bisa menjadi penyokong keunggulan individu, masyarakat, dan juga bangsa Indonesia yang ditentukan dengan adanya tradisi serta budaya literasi yang baik. Diperlukan adanya faktor pendukung dari komunitas-komunitas yang peduli dan punya semangat untuk menumbuhkan serta menyebarluaskan kegiatan, tradisi, dan budaya literasi Zakat dan Wakaf di lingkungan masyarakat khususnya di Kabupaten Bandung Barat.” Pungkas Didin 

Selain itu, Ia juga mengatakan bahwa Seksi Bimas sudah menelusuri responden mengenai zakat dan wakaf terhadap masyarakat yang berada di Lingkungan Kabupaten Bandung Barat melalui data dari Penyuluh Agama Islam setiap kecamatannya. Didin memaparkan Hasil survey ini menunjukkan bahwa, masyarakat di Indonesia telah mempraktikkan zakat sejak kedatangan dakwah Islam di tanah air.  Namun pemahaman masyarakat terhadap zakat secara umum masih berada level moderat, tidak tinggi dan tidak rendah, sebagaimana nilai Instrumen Literasi Zakat yang ada. 

“Mengenai wakaf yang telah berjalan selama ini, belum sepenuhnya dipahami dengan baik oleh masyarakat. Hal ini dilihat dari skor Instrumen Literasi Wakaf yang rendah. Ini tentu memberikan feedback yang sangat penting bagi dunia perzakatan dan perwakafan nasional, bahwa syiar dan edukasi dakwah zakat dan wakaf perlu untuk terus ditingkatkan.”Ucap Didin 

Lebih lanjut Didin menambahkan bahwa, pemahaman dasar tentang wakaf serta pemahaman lanjutan tentang wakaf masyarakat berada pada kategori rendah. Hal ini tentu memberikan tantangan tersendiri bagi para pemangku kepentingan wakaf, karena sebenarnya perkembangan wakaf di Indonesia menunjukkan tren yang semakin meningkat. 


Kontributor: misiinurul