Lingkungan Sehat, Tedi: Tekankan Jangan Ada Bullying di Madrasah

Padalarang (Humas Kab. Bandung Barat) 

Lingkungan sosial sehat, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bandung Barat Tedi Ahmad Junaedi tekankan pendidik jangan ada bullying dalam Lingkungan Madrasah. Hal ini disampaikan saat kegiatan Pelatihan Pengembangan Keprofesian Bekelanjutan untuk Guru Madrasah Ibtidaiyah KKG Kabupaten Bandung Barat Pada Selasa (6/8/24) di MIS Hidayaturrohman Padalarang. Dalam pemaparannya, Tedi juga mengingatkan kepada para pendidik yang hadir untuk selalu mengawasi para peserta didik di ruang lingkup madrasah.

Menurutnya, di zaman sekarang orang-orang dengan mudah mempublikasikan apalagi memviralkan suatu masalah. Ia menekankan jangan sampai terjadi pembullyan di lingkungan Madrasah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bandung Barat. Karena, apabila itu terjadi akan menurunkan kepercayaan masrayakat terhadap Pendidikan di Madrasah. 

“Kalo masyarakat tidak percaya lagi terhadap Lembaga kita, ini harus di evaluasi. Ada apa di madrasah sehingga masyarakat tidak berminat menyekolahkan anaknya di Madrasah. Jadi tugas pendidik di madrasah juga harus extra, extra dari meningkatkan kurikurulum di madrasah, dan extra mengawasi peserta didik dalam bersosialisasi. Melihat di media sosial maraknya pembullyan di lingkungan sekolah dan saya harap itu semua tidak terjadi di Madrasah.” ucapnya 

Selain itu, Tedi memaparkan mengenai Pendididkan Inklusif. Pendidikan Inklusif itu yaitu Pendidikan yang penyelenggaraannya itu memberikan kesempatan kepada peserta didik yang memiliki berkebutuhan khusus dan mendapatkan pelayanan pendidikan yang sama halnya dengan anak-anak pada umumnya. Tedi mengatakan bahwa dalam mengelola peserta didik kita, kita harus mengajarkan bagaimana kita memanusiakan, manusia terhadap peserta didik kita.

“Apabila Pendidikan inklusif ini jalan, maka tingkat diskriminasi terhadap peserta didik kita itu akan hilang. Menyamakan perhatian, pembinaan terhadap peserta didik di Madrasah tanpa ada pengecualian apapun di kelas. Jangan sampai ada mindset diskriminasi di lingkungan Madrasah. Bullying itu bukan hanya fisik, tanpa disadari apabila kita menyuruh terus menerus anak yang status sosialnya dibawah dan kita tahu bahwa anak tersebut masuk sekolah melalui jalur SKTM maka itu juga termasuk pola bullying tanpa kita sadari.” Pungkasnya 

Tedi mengatakan, jangan sampai hal itu terjadi di lingkungan madrasah. Bisa jadi anak tersebut yang disuruh terus menerus oleh gurunya ikhlas, namun bisa jadi kedepannya anak tersebut mempunyai dendam atau ancaman karena tidak diperlakukan yang sama dengan teman-temannya semasa di sekolah.  

Kontributor: misiinurul