Kasubbag TU KBB : Jangan jadikan uang sebagai pemicu semangat kita dalam bekerja

Dalam apel Senin pagi (18/1) yang dihadiri oleh seluruh pegawai Kemenag KBB, para pengawas,  dan para pejabat eselon IV, Kasubbag TU, Drs. H. E. Nadzier Wiriadinata, M.MPd, bertindak sebagai pemibina upacara.

Dalam amanatnya, Kasubbag TU menegaskan pentingnya memupuk semangat agar tetap terjaga atau bahkan bisa meningkat. Sebagaimana Iman, menurutnya, yang terkadang mengalami pasang surut, semangat pun demikian pula halnya. Oleh karenanya, semangat harus terus dipelihara konsistensinya agar kinerja tetap optimal. Bagaimana caranya ? Cara memelihara semangat adalah dengan memperhatikan aspek pemicunya.

Tidak sedikit pegawai bekerja dengan penuh semangat karena motifnya uang semata. Pekerjaan yang tidak menguntungkan secara financial seringkali dihindari oleh yang bersangkutan. Jadi aspek pemicu semangatnya dalam bekerja hanyalah uang. Jika uang yang dijadikan aspek pemicu semangat, maka sikap semangat tersebut tidaklah akan abadi dan yang bersangkutan  pastilah sangat rentan terhadap godaan-godaan  untuk berbuat menyimpang. Faktanya, tidak sedikit  pejabat eksekutif, yudikatif, maupun legislatif yang berhadapan dengan hukum karena tergoda oleh rayuan uang.

Harusnya, menurut Kasubbag TU, aspek pemicu yang membangkitkan semangat dalam diri pegawai Kemenag adalah rasa syukur dan meraih ridlo Allah SWT. “Bekerja secara maksimal haruslah merupakan aktualisasi dari rasa syukur kita atas nikmat berupa gaji atau pendapatan/rizqi yang telah Allah SWT berikan kepada kita. Selain itu juga, bekerja adalah untuk mencari ridlo Allah SWT agar pekerjaan ini berdampak tidak hanya duniawi tapi juga ukhrowi,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut Kasubbag TU pun menginformasikan bahwa berdasarkan monev yang dilakukan Pinmas Kemenag RI beberapa waktu lalu akhirnya alokasi data untuk jaringan VPN ( Virtual Private Network) Kemenag KBB terhitung sejak bulan Januari 2016 telah  ditingkatkan dari 1Mbps menjadi 2 Mbps. Meskipun demikian, mengingat Kemenag KBB ingin terus meningkatkan layanannya kepada masyarakat, maka Kemenag KBB akan mengganti program speedy dengan program Indihome yang kisaran bandwidthnya 8-10 Mbps.