Santriwan/Santriwati KBB Selesai Ikuti Program Pelatihan Metode Tamyiz

Bertempat di Masjid Agung Ash-Shiddiq, Kab. Bandung Barat, Baznas KBB menyelenggarakan kegiatan Penyambutan Santriwan/Santriwati Penterjemah Al-Quran Metode Tamyiz (1/2). Santriwan/santriwati ini adalah para santri yang diikutsertakan dalam Program Pelatihan Terjemah Al-Quran dan Kitab Kuning Metode Tamyiz selama 1 (satu) bulan di Pondok Pesantren Bayt Tamyiz, Desa Sukaperna, Kecamatan Tukdana, Indramayu.

Program pelatihan yang diikuti oleh para santri tersebut  idealnya berlangsung 3 (tiga) bulan, namun karena keterbatasan anggaran, Baznas hanya sanggup menanggung biaya pelatihan tersebut selama 1 (satu) bulan saja ( 1 januari 2 Februari 2016). Ketua Baznas KBB, Dr.H.A. Rifqi Fuad, M.Ag, berharap kedepan Pemkab KBB dapat menganggarkan biaya untuk kelanjutan program pelatihan tersebut. Program tersebut, menurut Ketua Baznas, sangat penting karena bisa dijadikan salah satu  indikator  terwujudnya pencapaian visi dan misi KBB. Meski program pelatihan yang diikuti oleh santriwan/santriwati hanya  1 (satu)  bulan tetapi menurut Ketua Baznas yang kalem ini hasilnya cukup memuaskan. 90 % sesuai target yang diinginkan.

Santriwan/santriwati yang diikutsertakan dalam program tersebut, menurut Ketua Baznas, berjumlah 33 orang yang direkrut melalui mekanisme seleksi administratif dan test baca Al-Quran, yang kemudian diputuskan masing-masing kecamatan mendapatkan quota peserta 2 (dua) orang.

Dalam acara penyambutan santriwan/santriwati tersebut beberapa santri diuji kemampuan hasil pelatihannya. Disaksikan oleh Bupati, Wakil Bupati, Kepala Kemenag KBB, Ketua Baznas KBB, Ketua BHRD, Ketua DKM Al-Irsyad dan tamu undangan lainnya, para santri mampu menjalani uji kemampuan dengan baik dan lancar. Dalam kesempatan tersebut, Bupati berkenan memberikan kadeudeuh bagi para santri atas ketekunannya dalam menimba ilmu selama sebulan di Indramayu.

Sementara itu, Kepala Kemenag KBB, Drs. H. Asep Ismail, MSi, dalam sambutannya menyampaikan beberapa pesan diantaranya agara para santri tidak cepat puas dengan ilmu yang dapat. Tingkatkan dan terus asah lebih dalam lagi kemampuan pemahaman mereka terhadap kandungan Al-Quran untuk kemudian ditularkan ke santri yang lainnya. Bahkan, menurut Kepala Kemenag, para ustadz/ustadzah pun diikutsertakan dalam program pelatihan tersebut agar bisa dikembangkan di Bandung Barat.