Sosialisasi Kesehatan Untuk Jemaah Haji Kab. Bandung Barat

 Dinas Kesehatan bekerjasama dengan Kementerian Agama Kab. Bandung Barat menyelenggarakan Kegiatan Sosialisasi Kesehatan Jamaah Haji KBB di Aula Kantor Kemenag Kab. Bandung Barat (19/2). Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Kemenag Kab. Bandung Barat Drs. H. Asep Ismail, M.Si, Kepala BLP2 Dinas Kab. Bandung Barat drg. Primanti Laksanawati, MKM, MH.Kes, dan Kepala Seksi Haji dan Umroh H. Drs. H. Rahmat Hidayat, MM. serta Kepala KUA dan KBIH Se- Kab. Bandung Barat. Rapat tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pelayan kesehatan kepada Jemaah.

Dalam rapat tersebut Dinkes siap melayani kesehatan calon jemaah haji meliputi:

  • Masalah kesehatan utama pada jamaah haji : infeksi (pneumonia, ISPA) dan penyakit kronik (DM, HT, penyakit paru obstruksi kronik)
  • Usia lanjut merupakan faktor risiko utama
  • Persiapan jamaah sebelum keberangkatan seperti: Deteksi dini penyakit, pemberiaan VAKSINASI serta pengendalian penyakit kronik harus menjadi prioritas untuk mengurangi  angka penderita sakit dan angka kematian selama melaksanakan Ibadah Haji dan Umrah

Kepala Kemenag KBB  mengharapkan agar Dinas Kesehatan secara seksama bisa mendeteksi betul Jemaah yang kira-kira kesehatannya terganggu. Jangan sampai terulang ada calon jemaah haji yang sudah lolos kesehatan di Bandung Barat, tetapi ketika diperiksa ulang di embarkasi tidak lolos karena kondisi kesehatannya, sehingga mengakibatkan batal berangkat.

Terkait dengan Quota, Kemenag KBB menunggu kepastian surat edaran dari Pihak Provinsi yakni setelah adanya kesepakatan antar Gubernur dan Ka.Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Barat, karena ada kemungkinan tahun 2016 ini masih ada pemotongan 20%.

Kepala Kemenag menghimbau kepada para KBIH untuk tidak menjanjikan pemberangkatan kepada jemaah/masyarakat terkait percepatan keberangkatan  jika berdasarkan porsinya memang belum bisa berangkat. Sekarang sistemnya sudah online Sampai saat ini jumlah pendaftar menurut data dari SISKOHAT berjumlah 11.121 orang, sehingga tercatat antrian waiting list hampir ±14 tahun. Sebagai informasi dari Pusat, bahwa atas nama Pemerintah RI - Bapak Menteri Agama sedang mengupayakan quota tumbahan sebagaimana yang dijanjikan oleh Raja Arab Saudi.(udin)