Lokakarya program pengembangan keprofesian berkelanjutan melalui program USAID Prioritas

Bertempat di Hotel Mason Pine, Kotabaru Parahyangan (22/2), USAID PRIORITAS telah menyelenggarakan Lokakarya Perencanaan Strategis Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru. Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka mematangkan draft Kebijakan Pengembangan PKB yang telah dilaksanakan di Cirebon bulan November 2015. Hasil yang diharapkan dari lokakarya tersebut adalah lahirnya kebijakan program PKB guru yang dapat diimplementasikan di daerah (kab/kota).

Lokakarya tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati, Yayat T Soemitra, Provincial Coordinator USAID Prioritas, Erna Irnawati, Kepala Disdik KBB, Dra. Hj. Agustina Piryanti, M.M, Kasubbag TU Kemenag KBB, Drs. H. E. Nadzier Wiriadinata, M.M.Pd, Kasi Madrasah Kemenag KBB, Drs. H. Agus Mulyadi, M.Si, Para Pengawas dari Unsur Disdik dan Kemenag.

Sedikitnya 24 sekolah di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) mendapatkan perhatian dari lembaga donor United States Agency International Development (USAID) untuk dijadikan sebagai proyek percontohan (pilot project) dalam pengembangan model pembelajaran, tata kelola serta manajemen pendidikan.

Provincial Coordinator USAID Prioritas, Erna Irnawati mengatakan, 24 sekolah itu terdiri dari 16 sekolah tingkat SD dan Madrasah Ibtidaiyah (MI), delapan Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang tersebar di 16 kecamatan. "Program ini fokusnya agar proses pembelajaran yang berlangsung lebih aktif, kreatif dan menyenangkan," kata Erna di Hotel Mason Pine, Senin (22/2).

Erna Irnawati, Pemateri yang juga merupakan Provincial Coordinator USAID PRIORITAS Perwakilan Jawa Barat, menyatakan bahwa berdasarkan penelitian Profesor John Hattie dari University of Auckland peran guru ternyata cukup signifikan dalam menentukan keberhasilan siswa. Profesor tersebut selanjutnya menyebutkan bahwa 30 % keberhasilan siswa adalah karena faktor peran guru, karena faktor peran siswa itu sendiri 40 %, faktor peran sekolah 7%, faktor peran teman 7 % dan faktor peran orangtua 7 %. Senada dengan pendapat diatas, William S Budiman pun menegaskan bahwa salah satu faktor yang menentukan keberhasilan system pendidikan adalah kesiapan guru-guru dalam mengaplikasikan system tersebut kedalam proses belajar-mengajar.

Wajar kalau kemudian  UU nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen mengamanatkan bahwa guru sebagai tenaga professional harus senantiasa mengembangkan keprofesiannya secara berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi pedagogik, professional, sosial, dan kepribadian. Mengapa begitu? Karena ilmu pengetahuan dan teknologi itu terus berkembang, keterampilan itu perlu diasah dan sikap harus dibiasakan. Dalam konteks inilah perencanaan PKB yang baik sangat penting dan harus dirancang sedemikian rupa. Oleh karena itu, USAID PRIORITAS memandang perlu untuk berpartisipasi dalam menyelenggarakan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan para guru.

USAID PRIORITAS, menurut Erna Irnawati, membantu penerapan PKB melalui perencanaan untuk diseminasi program pelatihan dan pendampingan guru berbasis gugus/rayon dan whole-school development. “ Ada 3 modul untuk pembelajaran aktif dan MBS bagi jenjang SD/MI dan SMP/MTs,” jelasnya. Adapun tujuan program tersebut adalah agar seluruh guru (SD/MI/SMP/MTs) mendapat kesempatan untuk mengembangkan keprofesiannya secara berkelanjutan melalui diseminasi pelatihan-pendampingan modul-modul PRIORITAS