35 Madrasah KBB Ikuti Lokakarya USAID PRIORITAS Tentang “Program Buku Bacaan Berjenjang”

Sebanyak 35 Madrasah se-Kabupaten Bandung Barat mendapatkan bantuan 1 paket buku bacaan berjenjang ditambah workshop untuk penggunaan buku   tersebut. Minimnya budaya baca di Indonesia berdasarkan hasil survey . UNESCO dan lembaga penelitian lainnya menyebutkan budaya baca di Indonesia hanya 1 : 1000 orang. Masyarakat lebih senang memperoleh informasi melalui televisi (TV) dibandingkan melalui membaca, demikian menurut salah satu pembicara dari USAID Prioritas Provinsi. Hal inilah yang melatarbelakangi USAID prioritas untuk mengutamakan inovasi dalam upaya menumbuhkan budaya baca di Indonesia melalui program buku bacaan berjenjang.

Program buku bacaan berjenjang adalah inovasi belajar baca yang efektif melalui berbagai tahapan, bukan tingkatan kelas.  Program ini adalah hak milik dari Yayasan Literasi Anak Indonesia (YLAI). Sehingga bagi sekolah-sekolah yang belum mendapatkan bantuan buku berjenjang tersebut dapat langsung menghubungi YLAI.

Acara District Level Planning workshop yang diadakan di hotel mason pine (kamis, 10 Maret 2016) adalah tahapan awal kegiatan kerjasama antara pihak Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah yang diwakili oleh gugus dan KKM se KBB dengan USAID Prioritas dalam program buku bacaan berjenjang. Iryanto (Koordinator acara tersebut) mengungkapkan bahwa setiap sekolah dan madrasah yang mendapat bantuan buku tersebut akan diberikan workshop selama 2 hari di masing masing gugus dan KKM yang telah dipilih dan ditentukan waktunya. USAID Prioritas menyediakan 7 fasilitator terpilih yang dilatih sebagai pemateri dalam acara workshop yang akan dilaksanakan di masing masing gugus dan KKM tersebut.

Acara workshop tersebut akan berlangsung mulai dari bulan Juli. Harapan dari Usaid Prioritas itu sendiri adalah ingin kegiatan ini berjalan secara optimal sehingga budaya baca di Indonesia dapat meningkat. (Wiwi Syarifah Alawiyah)