KKM Kec.Cipeundeuy Selenggarakan Pelatihan Penilaian Pembelajaran Kurikulum 2013

KKM Kec Cipeundeuy selenggarakan pelatihan penilaian pembelejaran Kurikulum 2013. Kegiatan tersebut dilaksanakan di KKG wilayah utara yang terdiri dari MIS Ciroyom 1 sebagai tuan rumah, Mis Ciroyom 2 , Mis Ciroyom 3, Mis cisauheun 1, dan Mis Cisauheun 2. Kegiatan pelatihan itu sendiri dilaksanakan pada hari Sabtu, 19 Maret 2016 . 5 orang kepala Madrasah dan 34 guru berpartisipasi sebagai peserta dalam kegiatan tersebut.

Kegiatan ini, menurut Kulsum yang juga adalah seorang Pengawas Madrasah, merupakan tindak lanjut dari PKG yang kemudian di analisis oleh kordinator PKB dari setiap Madrasah. Salah satu dari hasil analisis itu adalah tidak adanya buku penilaian sikap. Selama ini buku penilaian yang guru miliki diwilayah Cipeundeuy adalah buku penilaian pengetahuan. Padahal kalau kita lihat Permendikbud no 104  tahun 2014 tentang standar penilaian , kompetensi siswa itu meliputi 3 Aspek yaitu: 1.Sikap, 2.Pengetahuan dan 3. Keterampilan. Adapun tujuan penilaian ini adalah untuk mengetahui tingkat penguasaan kompetensi, baik yang sudah maupun yang belum dikuasai oleh peserta didik untuk nantinya dapat ditingkatkan melalui pembelajaran remedial dan program pengayaan.

Untuk memenuhi kebutuhan guru dalam membuat buku daftar penilaian sikap tersebut maka KKM Cipeundeuy melaksanakan pelatihan penilaian yang dibagi menjadi 2 wilayah yaitu KKG Wilayah utara dan KKG Wilayah selatan mengingat keberadaan guru diwilayah cipeundeuy berjumlah kurang lebih 100 orang Guru, “Kegiatan tersebut diawali dengan pre-test untuk mengetahui sampai sejauh mana tingkat kemampuan awal guru sebelum pelatihan dan post test sesudah pelatihan untuk mengetahui sampai sejauh mana tingkat efektifitas pelatihan tersebut,” jelas Pengawas yang penuh vitalitas ini.

Dari  hasil pre-test, nilai paling rendah 30 dan nilai paling tinggi 70. Sementara hasil post test nilai paling terendah adalah 60 dan nilai ter tinggi  90.

 Strategi yang digunakan dalam pelatihan ini, menurutnya, menggunakan metode pembelajaran  PAKEM. Guru langsung mempraktikan cara penilaian sikap yang yang menggunakan rubrik penilaian diri,penilaian antar peserta didik,  penilaian  observasi dan penilaian jurnal. Selain dari pada itu, panitia pelaksana mengadakan penilaian dari setiap kegiatan guru seperti yel-yel setiap kelompok, presentasi hasil kerja kelompok ,kekompakan dan kreatifitas dalam penyajian hasil karya guru. Penilaian yang dilakukan panitia tersebut dimaksudkan agar peserta tetap semangat dan utuh sampai akhir kegiatan. Hasil nilai tertinggi akhirnya diraih kelompok MI Ciroyom 2

Berdasarkan  hasil testimony, peserta rata-rata mengatakan senang melaksanakan kegiatan pelatihan tersebut. Namun demikian, ada juga yang mengatakan senang tapi juga melelahkan. Menurut, Kulsum, wajar bila ada peserta yang berpendapat demikian karena masih ada guru yang belum terbiasa  dengan pelatihan yang menggunakan metode seperti ini ( kunjung karya,kerja kelompok dan presentasi dari tiap kelompok). Bahkan, ada  juga peserta yang masih belum mengetahui kegunaan kertas plano dan posit dalam kegiatan pelatihan tersebut. Oleh karena itu,  menurutnya, peserta pelatihan perlu ditingkatkan lagi aspek keaktifan  dan kreativitasnya  agar mereka  terbiasa melaksanakan pelatihan dengan kegiatan seperti  itu. “Diharapkan para peserta dapat mempraktekan pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh selama pelatihan sehingga berdampak baik pada peningkatan kualitas hasil pembelajaran siswa,” tambahnya penuh harap.  (kulsum.nurdin@gmail.com)