Ramadhan Bukan Bulan Konsumtif dan Bukan Pula Bulan Inflasi Melainkan Bulan Prestasi

Bertempat di Aula Barat Gedung Sate Pemprov Jabar, sebuah pertemuan silaturahmi para ulama se Jawa Barat yang digagas oleh FKPI (Forum Koordinasi Pengendalian Inflasi) bekerjasama dengan BNI dan  Pemprov  telah terselenggara (31/5). Hadir dalam kesempatan tersebut seluruh Kepala Kemenag Kab/Kota, Ketua MUI Kab/Kota, perwakilan Ormas Islam, jajaran FKPI, perwakilan BNI, Ketua MUI Jabar, dan Wakil Gubernur Jabar, H. Dedi Mizwar.

Kegiatan silaturahmi ini sebenarnya dimaksudkan untuk sharing informasi terkait fenomena permasalahan yang senantiasa muncul saat memasuki Bulan Ramadhan dan menjelang ‘Iedul Fitri, yaitu naiknya harga bahan pokok yang diiringi dengan inflasi. Rosmaya Hadi, perwakilan dari BNI, melalui pertemuan silaturahmi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada para ulama mengenai inflasi dan dampaknya terhadap masyarakat. Setelah itu, diharapkan para ulama nantinya dapat menghimbau masyarakat agar lebih hemat dalam mengalokasikan anggaran belanjanya sehingga  gejolak harga terkendali.

Rosmaya Hadi menerangkan bahwa fenomena kenaikan harga bahan pokok saat Ramadhan dan menjelang Iedul Fitri senantiasa berulang setiap tahun karena ada beberapa faktor yang memicunya. Diantaranya adalah adanya peningkatan permintaan masyarakat terhadap bahan makanan. Kemudian, munculnya spekulasi pedagang yang menimbun bahan makanan. Ditambah lagi dengan kenaikan harga yang ditetapkan produsen akibat meningkatnya permintaan. Diperparah lagi dengan kenyataan bahwa  tidak semua daerah menjadi penghasil produk kebutuhan pokok.

Berbeda halnya dengan negara-negara Islam lainnya seperti Jordania, Mesir, Turki dan Saudi Arabia. Negara-negara tersebut, menurutnya, cenderung tidak terpengaruh dengan adanya event keagamaan tersebut ( Ramadhan dan Iedul Fitri).

Selanjutnya Rosmaya Hadi memaparkan tentang program pengendalian inflasi Ramadhan-‘Iedul Fitri yang akan dilakukan FKPI diantaranya adalah menyelenggarakan pasar murah yang dimotori oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jabar serta Bulog Divre Jawa Barat. Selain itu, dilakukan juga langkah-langkah pengendalian ekspektasi masyarakat dalam bentuk talk show, siaran pers, dan keterlibatan para ulama dalam memberikan pencerahan serta penyadaran kepada masyarakat tentang pentingnya pengendalian keinginan-keinginan yang bersifat konsumtif melalui ceramah, khutbah dan pengajian di majelis-majelis ta’lim. Program lainnya adalah menerapkan sistem resi gudang dan pengelolaan website Priangan generasi III

Sementara itu, Dr. KH. Miftah Farid, Ketua MUI Kota Bandung, dalam taushiyahnya menyatakan bahwa dalam catatan sejarah Islam bulan Ramadhan adalah bulan PRESTASI bukan bulan INFLASI. Berbagai catatan prestasi fenomenal Umat Islam tidak sedikit diukir dibulan Ramadhan, seperti fathul Makkah, kemenangan di Perang Badar, dan prestasi-prestasi fenomenal lainnya dalam penyebaran Islam. Di Indonesia sendiri peristiwa fenomenal di bulan Ramadhan adalah proklamasi kemerdekaan RI. Oleh karena itu, menurutnya, Umat Islam harus menghilangkan kesan bulan Ramdhan sebagai bulan inflasi dengan menghindari kebiasaan konsumtif selama bulan Ramdhan dan menjelang ‘Iedul Fitri.