Pembinaan Penyuluh Agama Islam Tahun 2018

Padalarang (INMAS KBB) - Seksi Bimas Islam Kemenag KBB selenggarakan kegiatan Pembinaan dan peningkatan kompetensi Penyuluh Agama Islam Fungsioanal PNS & Non PNS bertajuk Metode Dan Teknik Dakwah Kontemporer yang dilaksanakan pada hari Selasa 16/10 bertempat di Gedung PC Persis Padalarang. Kiegiata tersebut dihadiri oleh Kasi Bimas, Drs. H. Saprudin, M.Ag, Ketua PC Persis, dan Kasubbag TU Kemenag KBB, Drs.H.E.Nadzier Wiriadinata, M.MPd yang mebuka dan sekaligus meberikan materi pada acara tersebut. Dalam laporannya Kasi Bimas Islam H.Saripudin, M.Ag menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 150 orang peserta terdiri dari 19 orang Penyuluh PNS dan 131 Penyuluh Non PNS se KBB. Sedangkan narasumbernya ada 3 orang yaitu Drs.H.E.Nadzier Wiriadinata, M.MPd (Kasubbag TU Kemenag KBB), Dr. H. Tata Sukayat. M.Ag (Dosen Fak.Dakwah UIN Bdg), dan Muhamad Iqbal (Praktisi IT Kanwil). Menurut Saprudin, kegiatan yang digagasnya tersebut dilatar belakangi atas ekspektasi masyarakat terhadap penyuluh Agama Islam PNS dan Non PNS yang sangat tinggi, tak terkecuali di Kabupaten Bandung Barat. “Kita sebagai PNS harus merespon dengan baik. Seorang penyuluh selain dia harus mempunyai kompetensi yang memadai, tetapi juga harus punya kemampuan yang hebat dalam menyampaikan dakwah kepada masyarakat. Karena makin hari persoalan keagamaan itu makin meningkat, maka tantantangan tersebut harus dijawab dengan kemampuan yang luar biasa. Sedangkan Kasubbag TU dalam sambutan dan arahannya mengingatkan bahwa tahun 2018 dan tahun 2019 adalah tahun politik. Di tahun politik politik ini, menurutnya, para penyuluh harus waspada mengingat segala peristiwa (sekecil apapun peristiwa tersebut) terbuka kemungkinan untuk dipolitisir sehingga potensi perpecahan sangat mungkin terjadi manakala tidak kita sikapi dengan hati-hati. Karenanya, Penyuluh harus memainkan perannya dengan baik sesuai tugas pokok dan fungsinya. Penyuluh, menurutnya, tidak boleh menjadi bagian dari suatu permasalahan melainkan harus menjadi bagi dari solusi atas suatu permasalahan. Kasubbag TU secara rinci menguraikan apa yang harus dilakukan para Penyuluh untuk memberikan kontribusi bagi upaya meningkatkan kualitas moral bangsa yang sedang terpuruk ini. Diantara point-point penting yang ia tegaskan adalah optimalisasi tugas kepenyuluhan berdasarkan semangat 5 nilai budaya kerja (Inovasi, Profesionalitas, Integritas, Tanggungjawab, dan Keteladanan. Selain itu, para Penyuluh dihimbau membangun tradisi berdzikir, membaca wirid, shalawat, tafakur, menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Diharapkan melalui tradisi yang dibangun dalam diri si Penyuluh tersebut secara disiplin, hati/qolbu para Penyuluh menjadi terang/bercahaya sehingga akhirnya mereka dapat menerangi dan melakukan pencerahan terhadap masyarakat.