Keterampilan Kolaborasi, Pentingkah bagi Siswa?


Ketika penulis membaca brosur dari sebuah perusahaan mengenai informasi  penerimaan calon karyawan yang mensyaratkan salah satunya kalimat seperti bersedia untuk bekerja secara tim/kelompok dan individu. Begitupun ketika saya bersilaturahmi ke salah seorang petani di Tanjungwnagi, mereka sering diskusi mengenai progres pertaniannya serta pemasaran hasil pertaniannya. Para petani tersebut begitu antusias dan pentingnya saling berbagi dan membahas masa depan pertanian mereka yang memberi sinyal betapa pentingnya bekerja sama.

Hal tersebut sejalan dengan perkembangan pendidikan dewasa ini, yaitu berkenaan dengan empat keterampilan yang harus dikuasi oleh siswa. Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi, di abad 21 ini ada empat keterampilan yang mesti dikuasai oleh siswa dan diidentifikasi oleh National Education Association dengan istilah “The 4Cs yang meliputi; berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi. Keempat keterampilan tersebut memiliki hubungan yang saling berkaitan layaknya seperti dua mata uang yang tidak bisa dipisahkan.
    
Salah satu dari empat keterampilan abad 21 yaitu kolaborasi yang memiliki peran penting dalam mendukung kesuksesan seorang siswa baik ketika ia masih berstatus sebagai siswa bahkan ketika ia telah menyelesaikan studinya, keterampilan tersebut menjadi pendukung ketika meniti kariernya di di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat.
    
Kolaborasi dalam KBBI diartikan sebagai kerja sama untuk membuat sesuatu. Kaitan dengan dunia pendidikan, para siswa dilatih untuk meningkatkan keterampilan berkolaborasi. Dalam meraih sebuah keberhasilan dan kesuksesan tentunya tidak dapat dilakukan secara sendiri akan tetapi membutuhkan bantuan orang lain.

Menurut Greenstein (Siti Zubaidah, 2019:2) keterampilan berkolaborasi (Collaboration Skill) merupakan keterampilan untuk bekerja bersama secara efektif dan menunjukkan rasa hormat pada tim yang beragam, melatih kelancaran, dan kemauan dalam membuat keputusan yang diperlukan untuk mencapai tujuan bersama. Keterampilan bekerja dalam kelompok; serta kepemimpinan, pengambilan keputusan, dan kerja sama.
    
Sebuah perusahaan yang hebat, maju, dan dapat mensejahterakan karyawannya tentunya ditunjang dengan kerja sama semua pihak yang terlibat pada perusahaan tersebut. Begitupun sebuah organisasi terkelola dengan baik tentunya ditunjang dengan kerja sama (kolaborasi) para pengurus yang terus bekerja dan sadar akan tugas, pokok, dan fungsinya masing-masing serta saling mendukung program satu dengan program lainnya.
    
Kolaborasi menjadi salah satu keterampilan penting bagi setiap siswa ketika mereka nantinya akan menghadapi kehidupan setelah mereka menyelesaikan belajarnya di sekolah/madrasah.  Kolaborasi akan mengingatkan kita sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan orang lain dalam kehidupan sehari-hari seperti meniti sebuah pekerjaan dan karier.
    
Keterampilan berkolaborasi dapat dimplementasikan pada kegiatan belajar seperti pada saat kegiatan diskusi di mana setiap siswa akan terlibat dan aktif pada saat kegiatan belajar berlangsung. Dengan berdiskusi setiap siswa akan menyampaikan gagasannya terkait dengan topik tertentu dan lahirnya sikap saling menghargai terhadap berbagai pendapat dan dapat diambil sebuah kesimpulan yang disetujui secara kolektif.
    
Suatu hari penulis pernah melihat proses sebuah gabah digiling di sebuah penggilingan padi yang jaraknya tidak jauh dengan rumah penulis. Ketika melihat gabah yang banyak kemudian digiling sehingga menghasilkan beras yang bersih. Seandainya yang digiling hanya satu gabah tentunya gabah tersebut tidak akan menjadi beras yang baik. Begitulah kira-kira manfaat dari sebuah diskusi yang akan menajamkan proses berpikir siswa serta menghasilkan keputusan yang disepakati secara kolektif.
    
Keterampilan kolabaorasi juga dapat dilakukan dengan cara misalnya siswa diberikan tugas secara berkelompok. Hal itu diharapkan lahirnya kesadaran secara kolektif terkait dengan pentingnya sebuah tugas diselesaikan secara bekerja sama yang tidak mengandalkan satu orang saja misalnya ketua kelompok akan tetapi setiap siswa akan terbangun kesadarannya untuk bekerja sama dalam menyelesaikan tugas dari guru.
    
Selain itu, keterampilan berkolaborasi dapat dilatih ketika siswa aktif di organisasi yang berada di sekolah/madrasah seperti OSIS bagi siswa SMP/MTs dan SMA/MA/SMK serta aktif di kegiatan ekstrakulikuler. Setiap organisasi memiliki program kerja yang harus dilaksanakan setiap masa baktinya. Melalui organisasi, keterampilan berkolaborasi akan terasah karena siswa akan termotivasi untuk menjalankan tanggung jawabnya  serta bekerja sama dengan yang lainnya.

Kivunja, C. (Siti Zubaidah, 2019:14) mengungkapkan bahwa kolaborasi dalam proses pembelajaran merupakan suatu bentuk kerja sama antarsiswa yang satu sama lain saling membantu dan melengkapi untuk melakukan tugas-tugas tertentu agar diperoleh suatu tujuan yang telah ditentukan. Kecakapan kolaborasi yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran antara lain sebagai berikut a) Tanggung jawab untuk bekerja sama dengan orang lain untuk menghasilkan tujuan tertentu. b) Menghargai dan menghormati pendapat yang berbeda c) Mampu bekerja efektif dan fleksibel dalam tim yang beragam d) Mampu berkompromi dengan anggota yang lain dalam tim demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.

Urgensi Keterampilan Kolaborasi bagi Siswa
    
Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Maidah ayat 2 yang artinya, “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya.” (Kemenag RI, 2012:142).
    
Ayat di atas memberikan sebuah gambaran betapa pentingnya kita berkolaborasi (kerja sama) dilakukan oleh kita yaitu kerja sama yang mengarah kepada kebaikan dan ketakwaan dan kita dilarang untuk bekerja sama dalam hal dosa dan permusuhan.
    
Keterampilan kolaborasi sangat penting dikuasai oleh siswa. Selain untuk meningkatkan prestasi belajar, keterampilan tersebut akan menumbuhkan karakter yang positif seperti merangsang untuk melahirkan ide, menghargai orang lain, membina hubungan dengan orang lain, dan bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan yang sama, dan tanggung jawab.
    Selain itu, manfaat keterampilan kolaborasi akan dirasakan manakala siswa telah menyelesaikan belajarnya di sekolah/madrasah seperti meniti karier di sebuah perusahaan, merintis usaha, membangun lembaga pendidikan, dan lain sebagainya.  

Pada kegiatan pembelajaran, menurut Barron dan Darling-Hammond (Siti Zubaidah, 2019:14) pembelajaran kolaboratif dapat mengarah pada pengembangan metakognisi, perbaikan dalam merumuskan ide, dan diskusi atau berdebat dengan tingkat berpikir yang lebih tinggi. Hal ini memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar saling memantau satu sama lain, saling mendeteksi kesalahan dan belajar bagaimana untuk memperbaiki kesalahan mereka. Siswa dapat mengembangkan konten pengetahuan dan belajar keterampilan abad ke-21 seperti kemampuan untuk bekerja dalam tim, memecahkan masalah yang kompleks, dan menerapkan pengetahuan yang diperoleh ke dalam situasi lain.
    
Berdasarkan uraian di atas, betapa pentingnya keterampilan kolaborasi dikuasi oleh siswa. Dengan demikian, tugas kita sebagai pendidik untuk terus berupaya melakukan kegiatan pembelajaran kolaboratif seperti memilih metode dan strategi pembelajaran yang dapat melatih siswa untuk meningkatkan keterampilan tersebut. Wallahu a’lam.

Penulis, Dadan Saepudin, M.Pd. Ketua 1 DPD Perkumpulan Guru Madrasah (PGM)  Indonesia Kabupaten Bandung Barat.