Sang Hebatku
Ayahku .........
Disaat kami tengah mencari makna kearifan, sosok ketauladanan, serta segala wujud kebaikan dan keikhlasan
Pada kebersahajaanmu kami menemukan, kebersahajaan yang apa adanya
Yang mengantarkan alam sadar kami akan suatu rasa….
hormat dan kasih dalam balutan keanggunan cinta dan kekaguman.
Guruku .......
Memang, waktu bukanlah milik kita, tak seorangpun yang mampu menahan masanya
Keinginan kami tak seiring dengan batas kebersamaan kita yang mesti usai
Pertemuan dan perpisahan kan datang silih berganti
menjadi kepingan hidup tak terlupakan
hingga mengendap menjadi sebuah kenangan
kenangan akan sebuah kebersamaan yang penuh keakraban
Kini Perpisahan menyapa
walau jiwa masih ingin terus bersama
namun apalah daya, jalan hiduplah yang memaksa
Imamku .......
Bibir kami terkatup rapat, lidah kelu tertahan
enggan berucap kata perpisahan
karena hanya mengundang kepiluan
dan mengumbar getir sedih semata
Tapi tiang keyakinan kami kokoh berdiri menopang asa
bahwa tali silaturahim akan tetap erat mengikat hati kita
Sahabat hebatku .......
Salah dan khilaf tiada lepas dari sebuah pergaulan
karena kita hanyalah seorang insan
tiada lagi yang kami harapkan
selain maafmu yang penuh ketulusan
Doa kami semoga Alloh membimbingmu melanjutkan perjalanan
dan selalu dalam limpahan rahmat serta keberkahan....
Aamiin yaa Rabbal'aalamin......
oleh : H. Asep Gojwan (Pengawas PAI KBB)