Problem di negeri ini memang bikin mumet pikiran kita. Yang bikin mumet kita tuh sejatinya bukan pada problemnya tapi pada perilaku elit politik yang pernah disebut oleh Gus Dur seperti anak TK.
Fasafah Pancasila sampai detik ini sejatinya belum dijadikan acuan dalam perilaku kehidupan berbangsa dan bernegara. Buktinya apa ? Korupsi semakin merajalela dan bahkan semakin meluas. Fakta tersebut diakui oleh salah seorang petinggi negara.
Saat korupsi semakin merajalela dan meluas, lalu datang tamu tak diundang dalam bentuk wabah covid-19. Tamu ini secara ekonomi benar-benar membuat bangsa ini semakin terpuruk . Akhirnya semakin remuk redamlah negeri ini.
Dalam kondisi seperti ini seharusnya Islam hadir untuk dijadikan solusi tetapi sayangnya Islam yang hadir dinegeri ini hanya Islam yang berwajah ritual formalistik dan politis. Masyarakat yang asyik dengan aktivitas ritual formalistik dibiarkan dan dirangkul karena tidak mengganggu kepentingan siapapun. Sementara masyarakat yang menghadirkan wajah Islam secara politis dicurigai karena membuat gerah dan ketakutan kelompok tertentu. Apalagi belakangan ini muncul isu adanya sekelompok Islam yang mengusung ide khilafah.
Hematku, problem yang dihadapi bangsa ini sejatinya adalah problem spiritualitas dan moralitas. Aku beranggapan bahwa spiritualitas dan moralitas bangsa ini sedang ada pada titik terendah. Islam tidak akan pernah mampu memberikan solusi untuk bangsa ini kecuali kita mampu menampilkan sisi lain dari wajah Islam, yaitu sisi spiritualitas dan sisi moralitas. Spiritualitas dan moralitas adalah dua hal yang tak terpisahkan dan saling menguatkan dalam mewujudkan manusia seutuhnya.
"Aku diutus ke dunia hanyalah untuk menyempurnakan AKHLAQ/MORALITAS." Bukankah begitu Baginda Rasulullah SAW bersabda? Bukankah amanah, jujur, rendah hati, menepati janji, menebar kasih sayang/kebajikan, mencintai sesama, berkata santun, tidak saling mencela, tidak saling menjatuhkan, tidak saling mencari kesalahan, bersikap adil dalam tutur kata serta sikap, saling mengingatkan dalam hal kebenaran, tawakal, qonaah, sabar, syukur,tidak saling dengki/irihati, tidak tamak dsb .. dsb adalah AJARAN MORAL/akhlaq yang dicontohkan oleh Baginda Rasulullah SAW .. !!?? Sudahkah ajaran2 moral tersebut diwujudkan dalam perilaku kita, perilaku para pejabat kita dan para elit politik kita !!??
Cinta dunia telah membuat kita lupa kepada ALLAH SWT. LUPA bahwa hidup ini sementara. Lupa bahwa tujuan hidup manusia itu bukan mengejar dunia (kekuasaan, kedudukan, harta dsb). LUPA bahwa hal-hal duniawi hanyalah alat untuk meraih kualitas kemanusiaan kita dihadapan Allah melalui nilai-nilai moralitas luhur yang diajarkan Baginda Rasulullah SAW diatas !!
Kita semua saat ini sepertinya sedang melupakan-Nya. Akibatnya, Allah pun melupakan kita.
Cetarip, 23 Juni 2021
Kontributor : H. E. Nadzier Wiriadinata
Problem di negeri ini memang bikin mumet pikiran kita. Yang bikin mumet kita tuh sejatinya bukan pada problemnya tapi pada perilaku elit politik yang pernah disebut oleh Gus Dur seperti anak TK.
Fasafah Pancasila sampai detik ini sejatinya belum dijadikan acuan dalam perilaku kehidupan berbangsa dan bernegara. Buktinya apa ? Korupsi semakin merajalela dan bahkan semakin meluas. Fakta tersebut diakui oleh salah seorang petinggi negara.
Saat korupsi semakin merajalela dan meluas, lalu datang tamu tak diundang dalam bentuk wabah covid-19. Tamu ini secara ekonomi benar-benar membuat bangsa ini semakin terpuruk . Akhirnya semakin remuk redamlah negeri ini.
Dalam kondisi seperti ini seharusnya Islam hadir untuk dijadikan solusi tetapi sayangnya Islam yang hadir dinegeri ini hanya Islam yang berwajah ritual formalistik dan politis. Masyarakat yang asyik dengan aktivitas ritual formalistik dibiarkan dan dirangkul karena tidak mengganggu kepentingan siapapun. Sementara masyarakat yang menghadirkan wajah Islam secara politis dicurigai karena membuat gerah dan ketakutan kelompok tertentu. Apalagi belakangan ini muncul isu adanya sekelompok Islam yang mengusung ide khilafah.
Hematku, problem yang dihadapi bangsa ini sejatinya adalah problem spiritualitas dan moralitas. Aku beranggapan bahwa spiritualitas dan moralitas bangsa ini sedang ada pada titik terendah. Islam tidak akan pernah mampu memberikan solusi untuk bangsa ini kecuali kita mampu menampilkan sisi lain dari wajah Islam, yaitu sisi spiritualitas dan sisi moralitas. Spiritualitas dan moralitas adalah dua hal yang tak terpisahkan dan saling menguatkan dalam mewujudkan manusia seutuhnya.
"Aku diutus ke dunia hanyalah untuk menyempurnakan AKHLAQ/MORALITAS." Bukankah begitu Baginda Rasulullah SAW bersabda? Bukankah amanah, jujur, rendah hati, menepati janji, menebar kasih sayang/kebajikan, mencintai sesama, berkata santun, tidak saling mencela, tidak saling menjatuhkan, tidak saling mencari kesalahan, bersikap adil dalam tutur kata serta sikap, saling mengingatkan dalam hal kebenaran, tawakal, qonaah, sabar, syukur,tidak saling dengki/irihati, tidak tamak dsb .. dsb adalah AJARAN MORAL/akhlaq yang dicontohkan oleh Baginda Rasulullah SAW .. !!?? Sudahkah ajaran2 moral tersebut diwujudkan dalam perilaku kita, perilaku para pejabat kita dan para elit politik kita !!??
Cinta dunia telah membuat kita lupa kepada ALLAH SWT. LUPA bahwa hidup ini sementara. Lupa bahwa tujuan hidup manusia itu bukan mengejar dunia (kekuasaan, kedudukan, harta dsb). LUPA bahwa hal-hal duniawi hanyalah alat untuk meraih kualitas kemanusiaan kita dihadapan Allah melalui nilai-nilai moralitas luhur yang diajarkan Baginda Rasulullah SAW diatas !!
Kita semua saat ini sepertinya sedang melupakan-Nya. Akibatnya, Allah pun melupakan kita.
Cetarip, 23 Juni 2021
Kontributor : H. E. Nadzier Wiriadinata